RUMAH PRODUKSI - CIREBON Video klip - Profile Company - Dokumenter - Wedding - Prewedding & Others
Recording Studio & Dubbing
Selasa, 04 Juni 2013
KIAI DIPENGGAL KEPALANYA -'SANG KIAI'ADALAH SYI'AR ISLAM
Minggu 2 Juni 2013, pukul 09 pagi saya sudah stan by di 21 Cirebon Grage Mall.
Dapat undangan bisa nonton gratis dari ...(tuuuuuuut disensor)
maaf takut dibilang ini tulisan berbau politik ya, tapi jazakallah khairan katsira
bagi beliau semoga ini menjadi amal dalam membangkitkan kembali NU sesuai namanya
Nahdlotul Ulama - Bangkitnya Ulama). InsyaAllah Amiin.
Semangat deh hehe (kalo nggak dapat undangan nggak tau
tuh mau nonton nggak ( wkwkwkw ) karena saya pikir itu cuma film biasa aja seputar KH Hasyim
Asy'ari figur hebat sesepuh Nahdlotul ulama thok. Tapi ternyata belum setengah jam
mata saya sudah berkaca-kaca haduudch kalo sendirian mah mewek kali hahaha... (Rocker
koq cengeng wkwkwkw belum lagi samping saya sesenggukan aja ibu ibu nangis sambil sesekali
ketawa ngedenger joke2 sesorang di sampingnya. Saat itu memang yang hadir undangan semua
jadi nggak terkesan jaim dalam teater..
Film itu sangat membekas bagi saya, inspiratif, tidak hanya karena mungkin saya adalah
seorang warga NU (Nahdlotul Ulama) yang tentu saja menggugah spirit fanatisme
saya, tapi, nilai perjuangan, syiar islam yang terkandung dalam scene per scene nya,
sangat match bagi saya untuk era itu. Saya jadi berfikir apa yang sudah saya lakukan
untuk Indonesia, jika dalam meraih kemerdekan dahulu sebegitu mengerikannya perjuangan
bangsa Indonesia.. Laa hauwla wala quwata illa billah.. merinding saya kalo inget film itu.
Bahkan film ini membuat saya bertanya tanya kembali tentang sejarah bangsa Indonesia
sepulangnya nonton, langsung googling bagaimana sejarah indonesia berlangsung sebelum hingga
sesudah masa itu, yang sempet teringat samar ketika SD dulu pernah diajarkan tapi
saat itu tidak ada minat sama sekali untuk tahu, bagaimana islam masuk ke indonesia
karena nilai spirit perjuangan
bangsa indonesia belum membekas di hati saya.So sweet... jika kita mengajari generasi muda
untuk belajar sejarah dengan cara seperti ini.
Terlepas dari itikad dibuatnya film ini, saya lebih suka menyebutnya sebagai syi'ar
ISLAM kepada bangsa Indonesia, Indonesia ini bisa berdiri dan merdeka adalah salah satu upaya
dari para ulama, cendikiawan, muslimin, dan rakyat indonesia yang berjuang dengan darah mereka.
Coba liat filmnya deh bagaimana seorang Kiai dipenggal kepalanya,
Saya menangkap bagaimana seorang Kiai sepuh sangat di patuhi umatnya, dan bagaimana Islam
di propaganda karena merupakan kekutan dahsyat di masa itu. Bagimana muslimin dipaksa
menggadaikan akidah untuk menyembah matahari (what?.... parah sekali khan kaum kafirin itu)
Bagaiman santri Tebu ireng dibunuh. Beuhhh bener bener keji. Untuk tahu detailanya nonton aja
deh Filmnya itikadkan aja beli tiketnya sebagai amal untuk mencuci jiwa kita yang kotor
dan'melakukan perjalan spirtual ke masa tersebut guna mendapat pencerahan. Wabillahittaufiq..
KIAI DIPENGGAL KEPALANYA -'SANG KIAI'ADALAH SYI'AR ISLAM
Minggu 2 Juni 2013, pukul 09 pagi saya sudah stan by di 21 Cirebon Grage Mall.
Dapat undangan bisa nonton gratis dari ...(tuuuuuuut disensor)
maaf takut dibilang ini tulisan berbau politik ya, tapi jazakallah khairan katsira
bagi beliau semoga ini menjadi amal dalam membangkitkan kembali NU sesuai namanya
Nahdlotul Ulama - Bangkitnya Ulama). InsyaAllah Amiin.
Semangat deh hehe (kalo nggak dapat undangan nggak tau
tuh mau nonton nggak ( wkwkwkw ) karena saya pikir itu cuma film biasa aja seputar KH Hasyim
Asy'ari figur hebat sesepuh Nahdlotul ulama thok. Tapi ternyata belum setengah jam
mata saya sudah berkaca-kaca haduudch kalo sendirian mah mewek kali hahaha... (Rocker
koq cengeng wkwkwkw belum lagi samping saya sesenggukan aja ibu ibu nangis sambil sesekali
ketawa ngedenger joke2 sesorang di sampingnya. Saat itu memang yang hadir undangan semua
jadi nggak terkesan jaim dalam teater..
Film itu sangat membekas bagi saya, inspiratif, tidak hanya karena mungkin saya adalah
seorang warga NU (Nahdlotul Ulama) yang tentu saja menggugah spirit fanatisme
saya, tapi, nilai perjuangan, syiar islam yang terkandung dalam scene per scene nya,
sangat match bagi saya untuk era itu. Saya jadi berfikir apa yang sudah saya lakukan
untuk Indonesia, jika dalam meraih kemerdekan dahulu sebegitu mengerikannya perjuangan
bangsa Indonesia.. Laa hauwla wala quwata illa billah.. merinding saya kalo inget film itu.
Bahkan film ini membuat saya bertanya tanya kembali tentang sejarah bangsa Indonesia
sepulangnya nonton, langsung googling bagaimana sejarah indonesia berlangsung sebelum hingga
sesudah masa itu, yang sempet teringat samar ketika SD dulu pernah diajarkan tapi
saat itu tidak ada minat sama sekali untuk tahu, bagaimana islam masuk ke indonesia
karena nilai spirit perjuangan
bangsa indonesia belum membekas di hati saya.So sweet... jika kita mengajari generasi muda
untuk belajar sejarah dengan cara seperti ini.
Terlepas dari itikad dibuatnya film ini, saya lebih suka menyebutnya sebagai syi'ar
ISLAM kepada bangsa Indonesia, Indonesia ini bisa berdiri dan merdeka adalah salah satu upaya
dari para ulama, cendikiawan, muslimin, dan rakyat indonesia yang berjuang dengan darah mereka.
Coba liat filmnya deh bagaimana seorang Kiai dipenggal kepalanya,
Saya menangkap bagaimana seorang Kiai sepuh sangat di patuhi umatnya, dan bagaimana Islam
di propaganda karena merupakan kekutan dahsyat di masa itu. Bagimana muslimin dipaksa
menggadaikan akidah untuk menyembah matahari (what?.... parah sekali khan kaum kafirin itu)
Bagaiman santri Tebu ireng dibunuh. Beuhhh bener bener keji. Untuk tahu detailanya nonton aja
deh Filmnya itikadkan aja beli tiketnya sebagai amal untuk mencuci jiwa kita yang kotor
dan'melakukan perjalan spirtual ke masa tersebut guna mendapat pencerahan. Wabillahittaufiq..
Sabtu, 01 Juni 2013
AKSI MELAWAN STIGMA - SMK SAHIDA LEMAH ABANG CIREBON
Langganan:
Postingan (Atom)